"Cinta adalah Jalanku, dan Islam adalah Agamaku"
~buta.akal
Seringkali ungkapan singkat, bermula dari kegiatan Akal Budi manusia yang terus menerus tidak berhenti mencari sebuah kesimpulan. seperti halnya ungkapan di atas yang muncul dari sebuah renungan yang berhilir dari kegelisahan, tentang cinta dan keislaman.
Bagaimana tidak, ketika aku sedang menikmati cinta dengan memaknai cinta itu sendiri, pasti akan muncul rasa dan angan-angan untuk mengekspresikanya, begitu indah. Namun kepastian selanjutnya adalah anganku akan jatuh dan bermuara pada mempertanyakan keislamanku sendiri, karena ternyata indahnya cinta dan ekspresi-ekspresi cinta sangat beresiko melewati batas-batas Islam sebagai tuntunan yang sudah sangat jelas. Lalu, pada akhirnya adalah kebingungan dan gelisah yang muncul. Namun pada suatu saat, akhirnya aku sampai pada kesimpulan di atas, dengan uraian :
"Tidaklah berhak dikatakan Islam, jika dia tidak menempuh jalan Cinta
dan Tidaklah berhak dia dikatakan Cinta, jika dia melewati batas jelas dari Agama."
Sehingga tidak berlebihan jika aku mengutarakan dengan singkat namun lugas, bahwa
"Cinta adalah Jalanku, dan Islam adalah Agamaku"
Dengan sampainya pemahamanku pada kesimpulan ini, kiranya sedikit aku mengerti tentang bagaimana seharusnya menyikapi tentang Cinta yang adalah fitrah manusia, dan Islam yang adalah sebuah tuntunan.
Aku cukup ditenangkan dengan ini, cukup untuk sementara menjinakkan gelisah hati, dan setidaknya cukup untuk menjadi akar dari perlakuan serta sikap cintaku, pada dirimu, sebagai manusia sekaligus mempertahankan status kehambaanku, pada Tuhanku.
Comments